Senin, 27 April 2015

Hati untuk Papua

0

Tanah Papua tanah yang kaya
Surga kecil jatuh di bumi…
Seluas tanah sebanyak madu
Adalah harta harapan…

Nabire, satu kota yang memenuhi benak saya ketika mendengar kata Papua. Satu kota yang menjadi kerinduan terbesar saya untuk bisa menginjakkan kaki disana. Sebelumnya, Pantai Ora di Maluku Tengah adalah salah satu tujuan traveling yang saya idam-idamkan. Membayangkan bisa berenang-renang di atas airnya yang begitu jernih, pemandangan bawah laut yang menawan, pasir putihnya, resortnya yang tetap bernuansa tradisional, pasti akan jadi salah satu pengalaman traveling yang tak terlupakan! Saya menghabiskan beberapa jam untuk membuat tulisan tentang itu, hingga dalam sekejap Tuhan merubah semuanya. Nama Nabire, diingatkanNya kepada saya.

Ada apa dengan Nabire? Tepat Kamis malam, 23 April 2015, saya dipertemukan Tuhan dengan seorang Bapak bernama Daniel Alexander, yang memberikan hidupnya untuk melayani dan mendidik anak-anak di suku pedalaman Papua. Dia mendirikan sekolah-sekolah berasrama, mulai dari TK hingga Sekolah Lanjutan. Sosok seorang Daniel Alexander sangat menginspirasi saya, untuk menjadi seseorang yang dengan sepenuh hati memberikan hidupnya untuk melayani banyak orang, terutama orang-orang yang jauh terasing. Pendidikan anak-anak Papua adalah sesuatu yang jarang tersentuh oleh pemerintah Indonesia, sementara anak-anak disana juga berhak untuk punya masa depan yang cerah. Hati saya tergerak. Sebagai seorang traveler, alangkah indahnya jika perjalanan kita bukan hanya untuk bersenang-senang, namun juga bisa melihat dari sisi lain dari tempat yang kita akan kunjungi, berinteraksi dengan masyarakat sekitar, mengenal kehidupan mereka, dan yang terpenting adalah, perjalanan kita juga meninggalkan makna dan berkat bagi tempat dan orang-orang yang kita kunjungi. Suku di Papua adalah satu dari sekian suku bangsa Indonesia yang menurut saya sangat unik. Saya sangat penasaran dengan ‘tanah’ ini, dan Nabire sangat menyengat antusiasme saya.

Selain rindu untuk mengunjungi sekolah yang didirikan Papa Daniel Alexander bagi anak-anak Papua, keindahan alam Papua tentunya tak boleh terlewatkan. Nabire memiliki Taman Wisata Pantai Nusi yang merupakan perpaduan keindahan alam antara pantai, hutan dan air terjun. Ada juga Pulau Ahe, dan hutan tropis di kawasan Teluk Cendrawasih, dan tentunya masih banyak kekayaan alam Nabire yang bisa dieksplorasi selama disana. Yang tidak boleh ketinggalan juga, yaitu mendatangi pasar tradisional Nabire yang memiliki motto “Berbelanja dan Berwisata Pertama di Nabire”, dan mencoba makanan khasnya, seperti kastela dan petatas, juga mencicipi kopi dan jeruk khas Nabire. Berinteraksi dan mengenal budaya di Nabire, tentu tetap menjadi hal yang wajib bagi saya.

Jika diberikan uang 10 juta untuk traveling? Wow! Pasti saya sudah sampai di Nabire! Perlu waktu yang cukup lama memang untuk bisa ‘puas’ mengeksplor tanah Papua, namun estimasi 7 hari dapat dimanfaatkan dengan sebaik mungkin. Saya memilih menggunakan Garuda Indonesia. Selain nyaman, terlebih karena ini merupakan perjalanan yang cukup panjang, Garuda Indonesia juga fully services, karena sudah termasuk makan, bagasi, dan airport tax. Nah, berikut itinerary perjalanannya:

Berangkat 13 Mei 2015: Jakarta – Ambon – Nabire




Hotel/Penginapan di Nabire
Budget untuk penginapan 2.177.400 
Karena belum ada list hotel/penginapan yang terecord di Traveloka, maka saya akan go show mencari hotel atau penginapan yang memungkinkan di sekitar kota Nabire, atau di penduduk setempat, dengan estimasi sehari sekitar Rp 400.000,- per malamnya.

Kembali 18 Mei 2015: Nabire – Jakarta




Kenapa Traveloka? Traveloka App termasuk aplikasi perjalanan yang sangat user-friendly dan simple. Ketika pertama kali mencobanya, saya merasa sangat dimudahkan ketika memesan tiket, sama sekali tidak ribet. Tidak perlu mengisi serentetan data, dan proses selanjutnya pun sangat mudah. Sebelumnya saya sering memesan tiket menggunakan situs Traveloka dari website, dan ternyata menggunakan Traveloka App pun sama simplenya.

Setelah dilist, maka rincian biaya perjalanan untuk ke Nabire kurang lebih seperti di bawah ini:
Tiket Garuda Indonesia, Jakarta – Nabire untuk 1 orang: Rp 3.314.307
Hotel/penginapan selama 4 malam: Rp 1.600.000,-
Tiket Garuda Indonesia, Nabire – Jakarta untuk 1 orang: Rp 4.707.299
Total biaya: Rp 9.621.606

Demikianlah tanah Papua, memanggil saya untuk kesana. Pertama kalinya, saya berpikir bahwa traveling bukan hanya untuk bersenang-senang semata, bukan hanya soal menambah list tempat baru yang pernah dijelajahi, dan bukan hanya soal pernah ke tempat ini, pernah ke tempat itu, dan bangga menceritakannya kepada teman dan orang banyak bahwa “aku pernah kesana”. Tetapi pada akhirnya, esensi yang lebih penting dari sebuah perjalanan adalah, bagaimana perjalanan itu juga bisa memberikan dampak, bisa menjadi sesuatu, dan memberkati daerah dan orang-orang yang ada disana.

NABIRE, I’M COMING!! J



0 komentar:

Posting Komentar