benar kata Dee. tulisan juga harus punya spasi. kalo nggak punya jeda, bagaimana bisa dimengerti? kalo nggak punya ruang, bagaimana bisa bernafas? rangkaian alfabet dan angka juga harus hidup. biar bisa bercerita.
Sabtu, 05 Maret 2011
Jumat, 21 Januari 2011
"Lakukanlah apa yang menjadi bagianmu, Allah akan melakukan bagian-Nya"
Posted on 08.39 by #NopaiBerceritja#
Dalam 2 bulan terakhir ini, laptop, microsoft word, folder proposal skripsi, proposal revisi, dan berbagai judul folder lainnya, menjadi pacar sekaligus sahabat terdekat saya. Semua waktu, tenaga, pikiran tercurah dengan total untuknya semata. Bagaikan manusia yang lupa daratan, saya lupa waktu, lupa makan, lupa kalau badan mulai tumbang, lupa kalau punya teman, lupa kalau punya keluarga, lupa-lupa-dan lupa. This is a big mistake that I realized now. Betapa obsesinya saya mengejar 28 Mei 2011.
Saya benci. Saya marah. Saya merutuk. Saya putus asa. Saya frustasi. Saya pesimis. Saya menjadi tidak yakin. Ya Tuhan, betapa kecilnya iman saya.
Batas keinginan dan obsesi hampir beda tipis. Dan semakin lama, saya menyadari bahwa ini nyaris seperti obsesi. Entah apa yang ada di pikiran saya. 28 Mei bukan akhir dari hidup saya.
Tapi Tuhan baik sekali. Then I can say that "in my inferiority, You make me more than I am", benar-benar dalam kelemahan saya, Dia membuat saya lebih dari yang saya bayangkan. Secara logika, saya tak bisa membayangkan bahwa dalam 2 bulan proposal saya selesai.
Saya lupa kalau Tuhan tetap satu-satunya otoritas dalam hidup saya, keinginan saya, kehendak saya sungguh mendahului Tuhan, melangkahi Tuhan. Saya pikir saya tahu yang terbaik untuk diri saya, lalu saya lupa kalau justru Tuhan lah yang tahu apa yang terbaik untuk saya. Saya lupa bahwa apapun yang boleh terjadi dalam hidup saya, adalah semata-semata kehendak Tuhan. Dan kehendak Tuhan juga lah yang membuat saya hari ini mendapatkan apa yang menjadi kerja keras dan peluh keringat saya selama 2 bulan terakhir ini.
Terimakasih Tuhan. Semoga setelah ini, saya dapat lebih berusaha. Tidak sibuk berspekulasi atas apa yang mungkin akan terjadi, karena saya tahu itu bukan bagian saya.
Saya benci. Saya marah. Saya merutuk. Saya putus asa. Saya frustasi. Saya pesimis. Saya menjadi tidak yakin. Ya Tuhan, betapa kecilnya iman saya.
Batas keinginan dan obsesi hampir beda tipis. Dan semakin lama, saya menyadari bahwa ini nyaris seperti obsesi. Entah apa yang ada di pikiran saya. 28 Mei bukan akhir dari hidup saya.
Tapi Tuhan baik sekali. Then I can say that "in my inferiority, You make me more than I am", benar-benar dalam kelemahan saya, Dia membuat saya lebih dari yang saya bayangkan. Secara logika, saya tak bisa membayangkan bahwa dalam 2 bulan proposal saya selesai.
Saya lupa kalau Tuhan tetap satu-satunya otoritas dalam hidup saya, keinginan saya, kehendak saya sungguh mendahului Tuhan, melangkahi Tuhan. Saya pikir saya tahu yang terbaik untuk diri saya, lalu saya lupa kalau justru Tuhan lah yang tahu apa yang terbaik untuk saya. Saya lupa bahwa apapun yang boleh terjadi dalam hidup saya, adalah semata-semata kehendak Tuhan. Dan kehendak Tuhan juga lah yang membuat saya hari ini mendapatkan apa yang menjadi kerja keras dan peluh keringat saya selama 2 bulan terakhir ini.
Terimakasih Tuhan. Semoga setelah ini, saya dapat lebih berusaha. Tidak sibuk berspekulasi atas apa yang mungkin akan terjadi, karena saya tahu itu bukan bagian saya.
Langganan:
Postingan (Atom)