Tanah Papua tanah yang kaya
Surga kecil jatuh di bumi…
Seluas tanah sebanyak madu
Adalah harta harapan…
Nabire,
satu kota yang memenuhi benak saya ketika mendengar kata Papua. Satu kota yang
menjadi kerinduan terbesar saya untuk bisa menginjakkan kaki disana. Sebelumnya,
Pantai Ora di Maluku Tengah adalah salah satu tujuan traveling yang saya
idam-idamkan. Membayangkan bisa berenang-renang di atas airnya yang begitu
jernih, pemandangan bawah laut yang menawan, pasir putihnya, resortnya yang
tetap bernuansa tradisional, pasti akan jadi salah satu pengalaman traveling
yang tak terlupakan! Saya menghabiskan beberapa jam untuk membuat tulisan tentang
itu, hingga dalam sekejap Tuhan merubah semuanya. Nama Nabire, diingatkanNya
kepada saya.
Ada
apa dengan Nabire? Tepat Kamis malam, 23 April 2015, saya dipertemukan Tuhan dengan
seorang Bapak bernama Daniel Alexander, yang memberikan hidupnya untuk melayani
dan mendidik anak-anak di suku pedalaman Papua. Dia mendirikan sekolah-sekolah
berasrama, mulai dari TK hingga Sekolah Lanjutan. Sosok seorang Daniel Alexander
sangat menginspirasi saya, untuk menjadi seseorang yang dengan sepenuh hati
memberikan hidupnya untuk melayani banyak orang, terutama orang-orang yang jauh
terasing. Pendidikan anak-anak Papua adalah sesuatu yang jarang tersentuh oleh
pemerintah Indonesia, sementara anak-anak disana juga berhak untuk punya masa
depan yang cerah. Hati saya tergerak. Sebagai seorang traveler, alangkah
indahnya jika perjalanan kita bukan hanya untuk bersenang-senang, namun juga
bisa melihat dari sisi lain dari tempat yang kita akan kunjungi, berinteraksi
dengan masyarakat sekitar, mengenal kehidupan mereka, dan yang terpenting
adalah, perjalanan kita juga meninggalkan makna dan berkat bagi tempat dan
orang-orang yang kita kunjungi. Suku di Papua adalah satu dari sekian suku
bangsa Indonesia yang menurut saya sangat unik. Saya sangat penasaran dengan
‘tanah’ ini, dan Nabire sangat menyengat antusiasme saya.
Selain
rindu untuk mengunjungi sekolah yang didirikan Papa Daniel Alexander bagi
anak-anak Papua, keindahan alam Papua tentunya tak boleh terlewatkan. Nabire
memiliki Taman Wisata Pantai Nusi yang merupakan perpaduan keindahan alam antara
pantai, hutan dan air terjun. Ada juga Pulau Ahe, dan hutan tropis di kawasan
Teluk Cendrawasih, dan tentunya masih banyak kekayaan alam Nabire yang bisa
dieksplorasi selama disana. Yang tidak boleh ketinggalan juga, yaitu mendatangi
pasar tradisional Nabire yang memiliki motto “Berbelanja dan Berwisata Pertama
di Nabire”, dan mencoba makanan khasnya, seperti kastela dan petatas, juga
mencicipi kopi dan jeruk khas Nabire. Berinteraksi dan mengenal budaya di
Nabire, tentu tetap menjadi hal yang wajib bagi saya.
Jika
diberikan uang 10 juta untuk traveling? Wow! Pasti saya sudah sampai di Nabire!
Perlu waktu yang cukup lama memang untuk bisa ‘puas’ mengeksplor tanah Papua,
namun estimasi 7 hari dapat dimanfaatkan dengan sebaik mungkin. Saya memilih
menggunakan Garuda Indonesia. Selain nyaman, terlebih karena ini merupakan
perjalanan yang cukup panjang, Garuda Indonesia juga fully services, karena sudah termasuk makan, bagasi, dan airport
tax. Nah, berikut itinerary perjalanannya:
Berangkat 13 Mei 2015:
Jakarta – Ambon – Nabire
Hotel/Penginapan di
Nabire
Budget
untuk penginapan 2.177.400
Karena
belum ada list hotel/penginapan yang terecord di Traveloka, maka saya akan go show mencari hotel atau penginapan yang
memungkinkan di sekitar kota Nabire, atau di penduduk setempat, dengan estimasi
sehari sekitar Rp 400.000,- per malamnya.
Kembali 18 Mei 2015:
Nabire – Jakarta
Kenapa
Traveloka? Traveloka App termasuk aplikasi perjalanan yang sangat user-friendly dan simple. Ketika pertama
kali mencobanya, saya merasa sangat dimudahkan ketika memesan tiket, sama
sekali tidak ribet. Tidak perlu mengisi serentetan data, dan proses selanjutnya
pun sangat mudah. Sebelumnya saya sering memesan tiket menggunakan situs
Traveloka dari website, dan ternyata menggunakan Traveloka App pun sama
simplenya.
Setelah
dilist, maka rincian biaya perjalanan untuk ke Nabire kurang lebih seperti di bawah
ini:
Tiket
Garuda Indonesia, Jakarta – Nabire untuk 1 orang: Rp 3.314.307
Hotel/penginapan
selama 4 malam: Rp 1.600.000,-
Tiket
Garuda Indonesia, Nabire – Jakarta untuk 1 orang: Rp 4.707.299
Total
biaya: Rp 9.621.606
Demikianlah
tanah Papua, memanggil saya untuk kesana. Pertama kalinya, saya berpikir bahwa
traveling bukan hanya untuk bersenang-senang semata, bukan hanya soal menambah
list tempat baru yang pernah dijelajahi, dan bukan hanya soal pernah ke tempat
ini, pernah ke tempat itu, dan bangga menceritakannya kepada teman dan orang
banyak bahwa “aku pernah kesana”. Tetapi pada akhirnya, esensi yang lebih
penting dari sebuah perjalanan adalah, bagaimana perjalanan itu juga bisa
memberikan dampak, bisa menjadi sesuatu, dan memberkati daerah dan orang-orang
yang ada disana.
NABIRE,
I’M COMING!! J