segores luka pernah tersayat di hatinya
namun buih pedih itu tak pernah tertumpahkan di raut wajahnya
sesosok manusia dengan setiap keping darah dan luka memamah
semua itu bukan apa.
dia adalah lilin yang menyinari di kala gelap,
bulan di kala malam,
dan air yang membasahi setiap dinding tenggorokan
entah berapa lama dia bisa berdiri
berjalan dengan tegak di setapak duri
dan melangkah di atas kerikil.
seribu kata pun tak kan mampu menjelaskan betapa kuatnya dia..
*dedicated for my beloved mom..
Senin, 15 Juni 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar