Senin, 15 Maret 2010

PENDIDIKAN ALA INSTITUSI VERSUS PENDIDIKAN ALA MEDIA

0


Jika pendidikan adalah sebuah proses belajar dan mengajar dalam sebuah wadah/ institusi pendidikan, bagaimana halnya dengan media interaktif atau program TV edukasi yang mengusung konsep edutainment?

Arti dari belajar-mengajar sendiri adalah proses mendapatkan pengetahuan atau mengembangkan kemampuan dan kebiasaan baru. Lantas, apakah pendidikan hanya dapat dikatakan sebuah proses belajar-mengajar apabila sebuah institusi yang melakukannya?

TIDAK. Mari kita lihat.

Edutainment adalah bentuk hiburan yang dirancang untuk mendidik serta menghibur. Pendek kata, hiburan kita dapat, pengetahuan pun kita raih. Audience tak perlu sampai berlagak mengerutkan dahi (atau memang mengerutkan dahi) untuk berpikir keras dan mencernanya mati-matian. Dan akhir-akhir ini, media (dalam hal ini televisi) sudah cukup banyak membuat program TV yang sifatnya edutainment, baik itu yang ditujukan untuk anak-anak, maupun orang dewasa. Tak sebatas Dora, dan semacamnya, program- program televisi pada siang menuju sore hari biasanya cenderung mengarah kepada edutainment. Laptop si Unyil misalnya, banyak informasi ataupun pengetahuan yang tak hanya bermanfaat kepada anak-anak, bahkan saya sendiri pun yang notabene seorang mahasiswa. Pengetahuan yang didapat dari program- program TV seperti ini biasanya lebih bersifat insight, karena penyampaiannya yang memang bukan secara formal, selain itu lebih memberikan pemahaman yang lebih dalam kepada masing- masing audiencenya.

Konsep edutainment sendiri dirasa sangat membantu dalam penyampaian informasi maupun pengetahuan karena kecenderungan audience (baik anak-anak maupun dewasa) pada umumnya yang merasa bosan dengan program TV yang 100% edukasi. Rasanya sangat manusiawi sekali, saya pun demikian. Karena itulah mengkombinasikan entertainment dan education merupakan upaya yang tepat dalam rangka ikut mencerdaskan anak bangsa. Dan pada kenyataannya pun, apa yang disampaikan lebih mudah diingat dan disimpan. Karena mungkin hal- hal tersebut didukung oleh audiovisual yang baik, ditambah dengan adanya ilustrasi animasi yang dapat lebih membantu anak-anak maupun orang dewasa sendiri untuk memahami dan mengingatnya.

Tanpa mengabaikan pendidikan formal yang dilakukan oleh institusi, baik keduanya, pendidikan formal yang diberikan oleh wadah/ institusi pendidikan formal, maupun pendidikan informal (informasi ataupun pengetahuan) yang disampaikan oleh media adalah sama baiknya, dan saling melengkapi. Pendidikan formal di sekolah ataupun kampus tidak lebih baik, begitu pun program-program TV edutainment. Pendidikan formal dapat memberikan pemahaman dasar kepada seseorang sebelum ia memperoleh pemahaman yang lebih dalam melalui apa yang ia lihat di media misalnya. Dan ada beberapa hal yang mungkin tidak didapatkan melalui pendidikan formal, namun bisa didapatkan melalui program- program TV edutainment, ataupun sebaliknya. Terutama untuk pengetahuan umum yang terkadang tak disampaikan oleh guru/pengajar di sekolah atau di kampus, ataupun yang tidak disebutkan di buku ataupun literature kampus.

Pada akhirnya, saya menyimpulkan bahwa, baik pendidikan yang berasal dari lembaga/institusi pendidikan maupun pendidikan yang berasal secara informal dari program- program TV yang berkonsep edutainment adalah sama pentingnya. Dan sangat penting untuk menumbuhkan dan menciptakan lebih banyak program yang sifatnya mendidik (sekaligus menghibur) daripada harus mem-beranak pinang-kan reality- reality show penuh kebohongan dan penipuan publik.

0 komentar:

Posting Komentar